Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Santet Part 6

Gambar
Malam semakin larut, saya dan keluarga Kang Asep semakin penasaran dengan kisah Bapak waktu muda. ditemani segelas kopi dan singkong rebus sebagai cemilan, bapak melanjutkan kisahnya. Saya tahu maksud bapak menceritakan kisah mudanya dulu, mungkin untuk memberi pelajaran kepada kang Asep, atau mungkin hanya untuk menenangkannya agar Kang Asep tidak menaruh dendam kepada pelaku santet istrinya. Bapak bukan tipe ditaktor, dia tak pernah menggurui orang, termasuk saat memberi tahu saya tentang pelajaran hidup. Dia lebih suka menceritakan sebuah kisah dan membiarkan yang mendengar mencernanya sendiri. Karena menurut bapak sejarah hidup seseorang akan selalu terulang entah pada diri sendiri, Lingkungan atau bagi anak cucunya dimasa mendatang, maka dari itu kenapa ada istilah “pengalaman adalah guru yang terbaik” begitu menurut bapak. “lalu apa yang terjadi pada istri kang Solihin selanjutnya pak ?” saya semakin penasaran.

Santet Part 5

Gambar
Teh Ratih kebingungan, dia mau teriak tapi takut karena dihutan itu ga ada siapa-siapa. Mau jalan takut tersesat. Akhirnya dia memutuskan untuk diam diatas andong. Kini pikiran teh Ratih tak lagi fokus pada kabar kematian suaminya, ia sekarang malah bersedih karena ga bisa pulang. Selama menunggu itu menurut teh Ratih beberapa kali dia mendengar suara ramai orang lagi baca yasinan, tapi tak tahu arahnya dari mana yang pasti suara itu berdengung ditelinganya. Mungkin karena selama teh Ratih sakit, kang Asep beberapa kali mengadakan pengajian rutin dirumah. Karena saya penasaran, maka bertanya berapa lama dan apa saja yang dilakukan teh Ratih waktu itu. Dia bercerita ketika sedang duduk diatas andong, dia didatangi seorang perempuan. Dia tak bisa memastikan wajahnya, tapi wanita itu mengenakan kebaya dan kerudung tapi rambutnya tergerai kedepan. samar-samar dia bisa melihat matanya yang bulat menatap tajam kearahnya. “siapa dia teh ?” saya melanjutkan pertanyaan. Teh Ratih menjawab bahwa

Santet Part 4

Gambar
Sepulang dari rumah kang Asep, saya tidur kebablasan, jam setengah 1 siang baru bangun. Dan ketika hendak ke kamar mandi saya melihat bapak sedang membersihkan “parabot”. Istilah “parabot” ini adalah sebutan untuk benda-benda pusaka peninggalan nenek moyang dikampung saya. Kebetulan bapak punya warisan sebuah kujang dan pedang kecil lebih mirip golok sebenarnya yang dikasih dari kakek saya dulu, konon benda-benda pusaka ini harus dibawa saat upacara nyambut lelembut, katanya jaga-jaga kalau ada setan yang bengal hendak menyerang.

Santet Part 3

Gambar
Entah berapa lama bapak dan anjing itu terus bertatapan, hingga anjing itu menggong-gong sejadi-jadinya tanpa henti. Saya menutup telinga karena tidak kuat dengan suaranya yang sangat keras. Sambil menggonggong si anjing mulai melangkahkan kakinya, wajahnya tetap menyeringai hendak menerkam. Ilustrasi Anjing Hitam

Santet Part 2

Gambar
Saya dan bapak berangkat jam 9. Molor satu jam semenjak kang Asep menelpon karena menunggu bapak dikamar entah sedang ritual apa, mungkin sedang melafalkan doa-doa.

Santet Part 1

Gambar
Cerita kali ini diambil dari sebuah thread horror di Kaskus - Endokerin Saya tinggal didaerah subang, nama kampungnya saya samarkan saja ya..demi kebaikan bersama. Sedangkan saya sekarang berada dikota bandung sedang menimba ilmu disalah satu universitas. Pengalaman yang saya lihat tentang kasus ini satu bulan sebelum bulan puasa kemarin, lebih tepatnya saat saya libur setelah UTS saya pulang ke rumah untuk liburan.. bapak saya adalah seorang petani dan pedagang sekaligus profesi sampingannya yaitu membantu orang, saya tak tahu harus mendifinisikan apa untuk bagian membatu orang ini. Jadi begini didesa saya ini kebudayaan hindu masih kental, sekalipun islam adalah agama resmi penduduknya tapi tradisi hindu lama tak bisa dilepaskan, seperti membakar kemenyan saat jarah ke makam, atau melakukan upacara-upacara adat dikampung seperti ruatan bumi dan sebagainya, saya tak tahu apa ini tradisi hindu atau hanya adat istiadat setempat yang pasti kebiasaan itu masih betahan sampai sekaran

Ririn Berubah Jadi Pocong! Part 2

Gambar
Ririn teriak "lepasin, lepasin!" dia nyoba ngelepasin mantelnya, tapi ga bisa lepas - lepas juga. Kita semua bingung, pada panik. Ririn loncat kayak pocong, kita kejer eh dia loncatnya jauh. Dia nangis sambil bilang "tolongin, bukain mantelnya". Terus dia loncat ke salah satu pohon, pohonnya lumayan tinggi, dia duduk di pohon. Nangis sambil bilang "tolong lepasin, tolong Ririn". Si abang coba manjat pohon dibantu sama cowok - cowok yang lain, belum juga naik, Ririn dikit - dikit berubah jadi pocong. Ilustrasi Pocong

Saranjana, Kota Ghaib di Selatan Pulau Laut

Gambar
Beredar cerita di masyarakat, ada sebuah kota atau kerajaan ghaib bernama Saranjana. Letaknya di bagian selatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru. Keberadaannya masih belum bisa dibuktikan secara fisik, hanya berdasarkan cerita dari mulut ke mulut. Tetapi, tidak sedikit juga yang pernah mengaku masuk ke kerajaan ghaib bernama Saranjana ini. Kisahnya sangat melegenda di kalangan masyarakat lokal, semakin lama pun semakin banyak yang mengetahui kisahnya. Ditambah kesaksian warga yang mengaku pernah lihat, kisah ini seolah menjadi kenyataan. Dikutip dari Radar Banjarmasin, mereka pernah bertemu dengan seseorang yang mengaku pernah masuk ke Kerajaan Saranjana dan mengalami Kisah Mistis di Kota Saranjana. Saniah namanya, akrab di panggil Kanne Ina (Nenek Ina), warga Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan. Dari pondoknya, terlihat Gunung Saranjana berdiri di bibir pantai dan menjulang tidak terlalu tinggi. Gunung ini terlihat seperti atap rumah atau atap gerbang.

Ririn Berubah Jadi Pocong! Part 1

Gambar
Thread kali ini diambil dari akun twitter @arangga_aria yang menceritakan seorang kenalannya yang berubah jadi pocong. Apakah itu mungkin? Mari kita baca saja threadnya.. Gunung Salak Kalian pasti pernah melihat "penampakan" entah secara langsung atau di video. "Penampakan" itu biasanya ya emang mahluk halus. Lalu, apa kalian pernah lihat manusia yang masih hidup berubah jadi pocong? Ini pernah benar - benar terjadi, aku saksi hidupnya. Ada baiknya kalian tidak terlalu serius saat membaca ini, jika merasa bahwa pengalamanku ini sangat menakutkan. Anggap saja ini cerita bohong dan tak pernah benar-benar terjadi. Anggap ini hanya sebuah cerita dongeng pengantar tidur. Seperti kataku di awal tadi, aku mau ceritain pengalamanku waktu aku jadi tour guide pendakian ke Gunung Salak. Dimana salah satu orang yang aku "kawal" itu jadi pocong. Aku gak pake gambar - gambar gitu, emang ga ada dokumentasinya dan bisa kalian bayangkan sendiri bentuknya. Februari 2